(I got the inspirasion when I was in Jl Solo. It was cloudy)
tetes ketabahan sudah tak terperi
untuk menyimak setiap kata
yang terpatri di lorong langit jelaga
kelam dan pekat
raga ini menangis
pada setumpuk kedukaan
silih menepi laras hati
hampir tak berdaya
saat perjuangan pupus
mengikis sisa-sisa cinta
dengan susah payah kujelma
pun tetap berada di langit jelaga
tanpa percikan kerinduan
dan bingkisan kasih sayang
juga buket harapan
namun ada satu kunang-kunang
nercahaya menerangi langit jelaga
kunang-kunang yang bersedia
membagi hidup dan lega
untuk berjalan bersama
dibelantara langit jelaga
(Merkid 21 Desember 1997)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar