(untuk Shinta, memahami sebuah kekecewaan)
merengkuh bayangmu adalah semu
menyertai keinginanku untuk mencintaimu
rasaku terpuruk diantara kenyataan
yang dengan angkuhnya membentengi harapan
menjerat damaiku bersamamu
Lalu kesedihan menjadi nyata
saat kesempatan kita berakhir
dan kasih sayang kita mulai pupus
bukan oleh waktu,
hanya karena haru
yang semakin memuncak saat aku menyadari
kita ada dalam mimpi
dengan bunganya yang teramat indah
dan kenyataan yang menyakitkan
melekangkan jiwa dan menghayutkan perasaan
sampai pada kepastian
cinta kita bukan milik dunia
namun tersemaikan oleh kerinduan
bahwa kita akan terus menjaga
menghidupkan cerita
yang dengan gagah tercipta
diantara kebersamaan kita.
(Merkid 16 September 1997)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar