Tuhan kalau boleh…
Biarku tukar waktu
Duduk di bawah ‘hot spot’ dan berfesbuk
Dengan satu jam bersama ibuku
Memeluk tubuh rentanya yang setia menjaga dan memberi cinta
Kepada lelaki tua yang kusebut ayah
Saat anak-anaknya jauh
Terpisah peradaban dan dimensi waktu
Tuhan kalau boleh…
Biarku ganti jam kerjaku
Yang habis dengan sok memberi konsultasi
Pura-pura memperbaiki ini itu
Juga bersibuk tanpa henti
Dengan satu hari bersama kekasih-kekasih hati
Yang selalu memperoleh sisa
Dari energi dan kekuatan yang ada
Tuhan kalau boleh…
Biarku perbaiki masa lalu
Yang rusak oleh kesalahpahaman dan keangkuhan
Saat cinta mula-mula nyaris kehilangan makna
Untuk sejenak mengemingkan kasih
Agar jiwaku bisa bertahan
Melampaui ujian kehidupan
Tuhan kalau boleh…
Biarku hapus berlaksa egoku
Yang tumbuh silih berganti
Menyemai pertengkaran, kebekuan, dan air mata
Mencatatkan semua pedih
Pada asap yang membumbung tinggi
Untuk sirna dan tidak hadir di kemudian hari
Tuhan kalau boleh…
Biarku ulang kembali kenanganku
Bersama dua pasangan masa kecilku
Abang yang laksana penjaga
Dan adik yang seperti merpati
Saat kami menghabiskan waktu
Meniti buih air di pipa belakang rumah
Dan api abadi yang tetap menyala
Meski di bawah deras hujan yang lama
Tuhan kalau boleh…
Biarku maknai hari-hari kedepan
Menikmati tiga benih yang sedang bertumbuh
Menjadi tiang-tiang kebahagiaan
Dalam rumah tangga yang Engkau persatukan
Melakukan berbagai pekerjaan sederhana
Sebagai seorang ibu dan wanita
Tuhan kalau boleh…
Biarku hentikan detik yang berjalan
Untuk merevisi resolusi
Menghaturkan segala syukur atas arti
Dari rasa sakit yang aku ciptakan sendiri
Dari pedih yang aku toreh sendiri
Dari kesalahan yang aku buat sendiri
Karena Engkau tidak pernah gagal
Menjaga hati dan menciptakan rencana
Yang senantiasa istimewa dan sempurna
Meski kadangkala dalam terpurukku aku berdoa…
Tuhan kalau boleh…
Lalukan cawan derita ini
Tapi bukan kehendakku yang jadi
kehendakMulah jadi…..
Jakarta, 7 Agustus 2010
Matius
26 : 42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya : “Ya
Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku
meminumnya, Jadilah kehendakMu!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar