Sabtu, 11 Agustus 2007

A Haris’s Environment

Jika kau adalah Cupid
Kau akan tancapkan panahnya di jantung bidadari
Sehingga kau akan jatuh cinta
Dan memberi hati yang tak terbagi
Pada seorang juwita saja

Tapi kau bagai Arjuna mencari cinta
Yang merentang perjalanan
Dari senyuman tersipu-sipu Nurlela
Hingga kekinian yang tak kunjung berjeda

‘Andai’ memenuhi seantero imaji
Bercerita tentang satu kemungkinan yang pernah terlalaikan
Meninggalkan kisah sedih
Yang mungkin akan selalu menemani
Satu cerita jiwa yang nyaris hampa
Karena harapan pernah punah
Dan hilang entah kemana

Kadang sesak itu menyapa
Masuk seenaknya dalam jiwa
Lalu tinggal sangat lama
Karena sering persimpangan menjadi jawaban
Dari pertanyaan yang tak kunjung berakhir

Bimbang itu menyebalkan
Bimbang itu seperti virus
Bimbang itu gerhana matahari
Bimbang itu membosankan
Bimbang itu seperti Poppy

Kau menjadi lagu
Yang syairnya kadang sumbang,
Kadang lebih sumbang
Karena hidup sering mengecewakan
Menghadirkan rasa hampa
Seperti makan siang tanpa ikan teri dan tempe dipotong kotak-kotak

Bermula dari seorang bocah yang tak berdaya
Saat sepeda kesayangan hilang begitu saja

Kau bermetamorfosis menjadi Tepe
Yang merangkul penuh percaya diri
Redupkan warna angkuh dunia

Kau bukan satu bintang di langit kelam
Kau bukan cahaya saat temaram
Tapi kau adalah satu putih
Di belantara jelaga ungu
Yang melukis satu dongeng
Di dunia Abel

Keberadaanmu menjadi warna biru
Digugusan pelangi hati sahabatmu
Menyempurnakan satu kebahagiaan dengan senyuman
Meredakan tangisan dengan rangkulan

Jika kau adalah Cupid
Kau akan terus tancapkan panah cinta itu
Menebar pesonamu pada padang liar dunia
Dan taklukan amarahnya dengan ksatria

Senada cinta bersemi antara Haris, Kiting, dan Tepe
Satu paket ‘harapan baru’ telah dikirim untukmu.

Have a gorgeous gorgeous life !!!

Jakarta, 1 Juli 2003

Foot Notes:

1. Environment , satu kata Bahasa Inggris yang Haris ucapkan. He was so confident while saying it and it sounded wonderful. Environment juga berarli lingkungan, tempat tinggal, habitat, satu dunia yang dalam puisi ini mewakili satu cerita dalam kehidupan Haris.

2. Cupid, satu tokoh dalam mitologi Yunani berlambang anak kecil dengan sayap dan membawa panah yang menjadi simbol cinta. Cupid selalu ada dalam perayaan Valentine, cinta dan pasangan yang jatuh cinta.

3. Arjuna Mencari Cinta, satu judul lagu Dewa [sudah..ku daki gunung tertinggi] yang sempat kontroversial karena juga merupakan satu buku karya Yudistira dengan judul yang sama.

4. Nurlela, hm..ini satu nama yang berkesan untuk Haris karena memperkenalkannya pada satu perasaan yang indah. Mungkin Nurlela bukan cinta pertama, tapi Haris sempat merasa deg-deg-an hanya dengan memegang bukunya. He was still so young but he knew a chick pretty well ;-)

5. Andai, satu lagu GIGI dalam album “GIGI : The Best’.

6. Poppy, jika Nurlela membuat Haris berbunga-bunga, Poppy bangai ‘kutu’ bagi Haris yang harus di ‘plintes’. Kebencian yang nggak beralasan memang, tapi masa muda Haris diwarnai dengan rasa dogkol yang hm..quite silly.

7. Ikan teri dan tempe di potong kotak-kotak, dua macam makanan kesukaan Haris. Belinya di warung Ibu Jawa/Jokaw, tetangganya BiNus Syahdan.

8. Bermula dari seorang bocah yang tak berdaya

Saat sepeda kesayangan hilang begitu saja, curhatnya Haris pada Devi dan Maria di Warung Adijaya, Selasa 1 Juli 2003 saat makan siang.

9. Tepe, Tebar Pesona, panggilan akrab Haris yang sangat jelas merepresentasikan karakternya. Yuli yang pertama kali kasih tau.

10. Satu bintang di langit kelam, satu lagu RSD (Rida Sita Dewi).

11. Abel, Anak Belakang, [terdiri dari Detta, Haris, Yuli, Devi, Hoesin, Maria, Pieter, Tommy, dan Cathel]. Satu gang yang menunjukan identitas dan eksistensi para Abel. [disebut juga Abelian]

12. Biru, warna kesukaan Haris.

13. Kiting, singkatan dari ‘keriting’, panggilan yang diberikan karena rambut Haris pernah dikeriting atas dukungan dari Bunda tercinta.

14. Senada Cinta Besemi di antara kita satu lagu Fariz RM, yang dinyanyikan terus menerus oleh Haris sehingga menjadi satu ‘kecenderungan’ bagi Abel yang lain.

15. Have a gorgeous gorgeous day, satu pernyataan favorit Haris untuk memotivasi orang meskipun

kebanyakan tidak berhasil.


The Chronicle of Keyren


Kadang waktu tidak menjadi bagianmu Key,
seperti Atlas yang dikutuk
membawa beban bumi,
ke batas cakrawala
yang berubah menjadi udara pucat.

Kadang resah itu mendekat Key,
kau menunggu seperti Godot
Lelah hadir dengan pertanyaan kosong
yang engan kau jawab
membiarkan persimpangan itu menunggu,
membiarkan pilihan-pilihan itu belum tersentuh
membiarkan pergumulan itu selalu menantimu.

Kadang lelah mendera Key,
kau seolah kelinci yang keluar dari topi pesulap
berada diantara hiruk pikuk kemenangan
yang tidak menjadi milikmu.

Kadang rindu menjadi kental Key,
mempuingkan keinginan untuk merengkuh raganya
saat Jakarta – Bangkok seperti seuntai mimpi
yang tak pernah selesai
karena kau selalu harus terjaga
saat kau ingin lebih lama terlelap
untuk menciumi wajah kekasih
sambil melantunkan risalah cinta

Love has many splendour things

Kadang sepi mengetuk Key,
Menawarkan buket kelam
dengan sayap-sayap yang patah
Kadang sedih menjadi nyata
saat warna kasih terpuing
dalam hidup yang tidak sempurna.

Kadang sesal hadir
mengikuti kecewa yang datang tiba-tiba
bersama bentangan kenyataan
yang membuatmu berurai air mata.

Kadang semua menjadi nyanyian tanpa syair.
Kadang semua menjadi puisi yang sumbang.
Kadang semua menjadi lukisan tidak selesai.
Kadang semua menjadi sebaris elegi.

Kadang…
Kadang-kadang…
Hanya kadang-kadang…
Karena waktu selebihnya kau habiskan dengan tersenyum
menatap bentangan hidup
seperti sebatang coklat berlapis krim vanila
serta susunan apel hijau yang menyegarkan seperti hembusan angin diatas samudra

dan tidak terlupakan seperti sahabat lama

Tahun-tahun berlalu bagai butir-butir waktu
Meniti pematang hidup yang hijau oleh rasa cinta
Kau menjadi fortis angela
Bersinar seperti pedang Excalibur

tulus seperti merpati
kuat seperti debur ombak yang memecah karang
penuh harapan seperti benih diawal musim tanam
hangat lebih dari semangkuk soto

di warung ujung jalan
memberi kenyamanan
seperti berdiang diperapian saat hujan
menjadi oasis

Ada bintang jatuh Key,
Melesat seperti meteor
di langit malam bersetengah bulan
….

(I wish upon a star)
Before the moon sets again
you shall embrace your happiness

Happy Anniversary!

(Catatan Menjelang Ulang Tahun Keyren

13 Maret 2003)

Chronicle adalah catatan tertulis tentang serangkaian peristiwa secara berurutan

Waktu tidak menjadi bagianku adalah kalimat pembuka pada artikel yang ditulis Goenawan Mohammad untuk Majalah Tempo Edisi Millineum, bulan Desember 1999.

Cerita Mitologi Yunani tentang Atlas yang dikutuk oleh Dewa Zeus untuk membawa bumi kepuncak gunung dan menjatuhkannya kembali. Ia harus mengambil bumi kembali dan membawanya ke puncak gunung untuk kembali menjatuhkannya, begitu seterusnya. Mitologi ini menggambarkan satu pekerjaan tanpa harapan yang sia-sia.

Menunggu Godot (Waiting For Godot) adalah drama karya Samuel Beckett yang bersifat absurd tentang menunggu seseorang atau keadaan tapi tidak kunjung datang.

Kelinci yang keluar dari topi pesulap adalah ungkapan yang digunakan Jostein Gaarder ,penulis Swedia, dalam bukunya Sophie’s World (Dunia Sophie), satu novel filsafat, yang mengambarkan keadaan manusia yang tidak mengerti apa-apa melihat hakekat dunia yang sebenarnya.

Jakarta – Bangkok, dua kota yang menjadi penting dalam perjalanan kisah cinta Keyren.

Risalah Cinta, judul lagu dalam Album Dewa

Love has many splendour things adalah judul lagu yang menjadi soundtrack film dengan judul yang sama

Sayap-Sayap Patah adalah salah satu judul buku karya Khalil Gibran


Coklat adalah warna kesukaan Keyren.

Apel Hijau yang menyegarkan seperti angin di atas samudra dan tidak terlupakan seperti sahabat lama (Fresh as an ocean breeze, unforgettable as old friends) adalah kata-kata di folder plastik punya Keyren.

Butir-Butir Waktu (The Sands of Time) adalah judul novel karya Sidney Sheldon dengan seting tempat di Spanyol, yang juga menjadi seting tempat Meteor Garden II, penuh dengan tempat-tempat romantis. Suatu saat Keyren akan berkunjung ke sana.

Fortis Angela adalah bahasa Latin untuk Strong Angel , nama yang diberikan Maria untuk Keyren.

Pedang Excalibur (Excalibur Sword) merupakan pedang yang membawa King Arthur (dalam legenda Inggris kuno King Arthur and the Knights of Round Table )ke tahta kerajaan. Ia mampu mencabut pedang dari tanah saat tidak seorangpun yang mampu melakukannya. Kisah ini juga tentang pengorbanan cinta sejati.

Tulus Seperti Merpati, satu ayat Alkitab tentang ‘menjadi bijaksana’

Seperti semangkuk soto di warung ujung jalan adalah penggalan puisi yang pernah ditulis Maria untuk acara Valentine Marketing 2003 bersama anak-anak jalanan Rumah Singgah ‘Cikal’, Jakarta Timur.

Oasis (Longman, Dictionary of Contemporary English). A peaceful or pleasant place that is very different from everything around it.


Oasis (Longman, Dictionary of Contemporary English). A peaceful or pleasant place that is very different from everything around it.

Wish Upon A Star dipercayai mempunyai kekuatan lebih bagi seseorang untuk mengucapkan harapannya.


Senin, 06 Agustus 2007

Aku (Ingin) Percaya Pada Cinta


Aku ingin menghentikan persahabatan dengan malam
Karena kepekatannya membuatku terpuruk
Dalam selokan berbau rasa hampa

Aku ingin mengenangkan wangi jus alpukat
Saat cinta masih mengental
Dan terasa sangat manis

Aku ingin merenovasi kaidah benakku
Dan memenuhinya dengan kosa kata baru
Untuk menyemai kembali
Saat-saat menikmati pelukannya

Aku ingin mengkaramkan semua prasangka
Yang sempat terlanjur menjadi gunung es
Dalam lautan kekecewaanku yang ‘tak beralasan
Sebelum aku akhirnya tenggelam
Dalam ilustrasi cengeng yang picisan

Aku ingin menata kembali
Isi cerita kisah adam dan hawa
Dan meracik cumbuan
Untuk dinikmati bersama

Aku (ingin) sekali lagi percaya pada cinta

Kembangan, Selasa, 21 Maret 2006

Mengapa Begitu Susah

Mengapa begitu susah
Menterjemahkan isi otakku
Menjadi ujaran-ujaran sederhana
Sementara aku ‘tak menginginkan
Kerikil ini berubah bola salju
Yang akan terus menyeretku
Dalam kehampaan yang tiada terkira

Mengapa rasa lega itu
Datang dari perenungan akan wejangan
Bukan dari pelukan sang kekasih
Yang hampir-hampir terlupakan rasanya

Mungkin karena aku telah kebal untuk mencinta
Mungkin karena nuraniku telah binasa
Mungkin karena aku teramat sangat lelah

Atau mungkin karena cinta
Tidak tercipta dari keakraban atau pendekatan yang lama
Namun adalah anak pasangan jiwa
Jika itu tidak ada
Cinta engan terwujud
Bahkan dalam hitungan waktu
Atau millennium

Ternyata aku tidak pernah mencintainya…

Kembangan, 19 Maret 2006

Aku Menyesal


Aku menyemai angkuh
Saat pijaran sayu memancar di wajahnya
Kekalahan yang pernah aku duga
Menjadi nyata seketika

Lalu nelangsa menjadi milikku
Mengalirkan rasa pahit di pembuluh darah
Mencekam sebentuk takut
Akan kehilangan
Sebagai ganti rasa sombongku
Melalaikan pengabdian
Yang mesti bersamanya sepenuh

Aku memohon kesempatan
Untuk kembali merajut benang kebaikan
Utuh untuknya

Sabat, 17 Maret 2006 21.45

Kepada Yan

terpuruk rasaku, Yan
menatap kembali jejak hari
yang belum sempat ciptakan cerita

kau bagaikan bentangan teka-teki
‘tak tertebak
dan aku sempat merasa lelah
menyelami dasar logikamu
karena ‘tak kutemui
satu bejana jawaban
akan sebuah kebekuan
yang tiba-tiba menjulang
membentengi diammu

kita tidak sedang merenda harapan, Yan
karena jalinan ini terlalu kusut
untuk merajut dua hati kita

bisakah kita tulus, Yan
karena angkuh kita kian kental
mengkaramkan semua rasa haru
atau bahkan satu percik sayang

risalah hati ini tidak akan pernah selesai
lebur bersama janji-janji
yang menawarkan bingkisan kenyataan yang membingungkan
janji yang telah terucapkan
untuk cinta-cinta yang lain

Nenas 5 Desember 2000

Kita Pernah Lewat Jalan Ini

kita pernah lewat jalan ini
ketika cinta masih terbalut mimpi
membaur bersama hanya tatapan mata dan sedikit senyuman
menyongsong datangnya kesepian
(yang mendalam)

lalu lebur
segenap tanda tanya saat hari mulai tua
tertatih menyusul waktu
memerihkan harapan yang dulu pernah ada
hanya menanti masa

dunia purnama mengurung lega
pada buaian satu juwita
dan larut, larutlah keinginan
menyatu bayang yang (mungkin) bernama kebahagian
melewati malam-malam bertabur harapan
juga siang yang gilang gemilang

tapi patah menyapa
menyudutkan haru
dengan genangan air mata

kita pernah lewati jalan ini,
menanggung semua sedih
yang kian memutih
setiap kali kita lewat jalan ini

Nenas 6 Oktober 2000, 02.10 siang

Tiga Perempuan

(When I saw my three aunts)


siang yang hampir habis menyapa tiga perempuan
bertanya apakah ada kerja selain menunggu
menunggu kebebasan
menunggu rasa lega
menunggu waktu

tiga perempuan duduk membisu
‘adakah dia akan kembali padaku?’
katanya dalam benak yang mulai kusut oleh benang tangis
tergugu setiap kali sosok dalam pikiran itu mengganggu
mencoba menghalau galau
karena cinta ‘tak lagi sama dengan setia

tiga perempuan berdiam diri
‘mungkinkah jarak ini bisa menepi?’
ketika rasa rindu ‘tak tertahankan
menyekat setiap langkah hari
bersemu dengan amarah yang tidak pasti
-kapan cinta akan kembali-

tiga perempuan menatap beku
pada bentangan langit yang membiru
bertanya pada sekeping harapan
yang semakin tampak rapuh
karena penantian ini mulai terasa semu

(namun tiga perempuan itu tetap menunggu.)

Nenas 15 Oktober 2000

Emilliana

aku menduga
sedih bukanlah kata
dalam ruang hatimu
karena ‘tak jua kutemui
kau berurai air mata
atau tegar menjadi jawaban
dari setiap kegundahan
yang kadang menerpamu

aku ‘tak pernah tahu
warna apa yang kau lukis
disepanjang lorong sukmamu
putih, biru, atau ungu
karena bening matamu
selalu menyiratkan ketenangan
‘tak jua memerah saga
atau mencipta sungai amarah
kala kehadiranku
menjadi sebentuk beban
ketika rentang hari
ingin kau miliki sendiri

aku lalu bertanya
apakah duniamu berjalan berbeda
karena ada saatnya aku tak mampu
menebak alur pikirmu
juga membaca jiwamu

yang aku pahami
kau senantiasa memberi jalan
bagi semua keinginan
yang kutujukan padamu

satu ungkapan lahir dari kekaguman
kau bertabur kebijaksanaan-
untuk tidak memberi tempat pada dendam,
enggan menyimpan kepedihan
dan mematri dinding kalbumu dengan ketulusan

bahasa yang kau tuturkan adalah pengertian
ketika keluhku sampai padamu
penyesalanku menyentuh perdulimu
dan laraku membuatmu terharu

kehadiranmu seperti untaian lirik
dan persahabatan adalah lagu terbaik
yang selalu engkau nyanyikan
ketika keping kenangan
memintal kerinduan
syairmu memberiku harapan
yang hantarkanku temui kehidupan

(Sabat, 1 Juli 2000, 1.10 siang)

Aku dan Enam Kucing

(untuk Flamel, Owen, Kanu, Ogen, Cowy, dan Titan)


ikan menjadi jawaban
saat lapar memenuhi sekujur tubuh
dari enam kucing
yang menunggu dengan wajah kuyu

ada pengharapan
dalam setiap mata jernih
menatapku dengan sabar
tidak ada tuntutan
hanya sekedar permohonan
untuk segera menghidangkan
sepiring nasi dan ikan keranjang

enam kucing siap mengendus
menghabiskan santapan
sampai perut terasa penuh
lalu berjalan gontai
menjilati kaki dan tangan
menatapku dengan sebaris ucapan
‘terima kasih kawan!’

enam kucing tidur berdekapan
memberi kesempatan pada impian
tentang tikus dan belalang
berharap esok akan segera datang
untuk kembali menemukan
tiga ekor ikan sebagai sarapan

(Sabat 1 Juli 2000, 7.32 pagi)

'Kau Berwarna Putih'

(A story of Shinta-Yaya’s friendship
Made for Shinta’s 24th birthday )


pelataran kebersamaan kita mulai sepi
saat hari menyentuh sunyi
karena bentang perpisahan
tiba diakhir pertemuan

tahun-tahun terasa semu
mendulang semua haru
bersama segenap kisah
yang selalu datang
ketika lara dan tawa
menjadi bagian perjalanan kita

kata akan kehilangan makna
bila sapa tak lagi ada
untuk menemani derak kisah
yang senantiasa penuh nuansa
dengan limpahan bahagia

satu babak berakhir dalam dunia kita
menyisakan butir pengharapan
tentang rindu abadi
pada setiap rentang waktu
yang kelak kita jalani

lalu aku merangkum kenangan
mengukir kesan di lembaran hati
tentang kehadiranmu
menciptakan sebaris arti
-kau berwarna putih –
menawarkan ketulusan
dalam buket persahabatan

(Nenas, 2 Desember 1999)

Mimpi Patah

bukan kecewa yang tercipta
saat aku merasa kalah
untuk mempertahankan bahagia
yang sempat menghela
diantara kebersamaan kita

bukan sedih yang melanda
kala mata beningmu
tak lagi bertutur gagah
dan ujar lembutmu
berhenti berbicara

bukan duka yang datang
ketika senyummu hilang
dan bingkisan duka
mulai dendangkan nada

hanya perih yang tersisa
memenuhi segenap nadi
menciptakan penyesalan
yang mungkin akan berkepanjangan
karena rasa haruku
seharusnya bukan untukmu
karena kehadiranmu
menjadi sebentuk duri
yang merangkai benci
untuk segera mengakhiri
harapan berenda mimpi
yang mulai kehilangan arti

(Gowok 5 Agustus 1999 7.30 malem)

Mimpi Putih


diammu melebur anganku
mempuingkan kenangan
yang dulu membayang
saat pijar sudut matamu
menawarkan kebahagiaan

lalu porak poranda hatiku
berpeluh lelah mengikis harapan
yang sempat aku tanam
ketika satu sapa
hadir diawal jumpa

hari kini menjalin pedih
menemani sebentuk sedih
yang muncul bersama sebaris kenyataan
bahwa mimpiku akan terus putih
membentang kosong dan tanpa arti
karena aku gagal temukan jalan
untuk terus menjalin kebersamaan

(Merkid 7 Agustus 1999)

Kunang-kunang di Langit Jelaga

(I got the inspirasion when I was in Jl Solo. It was cloudy)

tetes ketabahan sudah tak terperi
untuk menyimak setiap kata
yang terpatri di lorong langit jelaga
kelam dan pekat
raga ini menangis
pada setumpuk kedukaan
silih menepi laras hati
hampir tak berdaya
saat perjuangan pupus
mengikis sisa-sisa cinta
dengan susah payah kujelma
pun tetap berada di langit jelaga
tanpa percikan kerinduan
dan bingkisan kasih sayang
juga buket harapan
namun ada satu kunang-kunang
nercahaya menerangi langit jelaga
kunang-kunang yang bersedia
membagi hidup dan lega
untuk berjalan bersama
dibelantara langit jelaga

(Merkid 21 Desember 1997)

Lagu Sedih

(untuk Shinta, memahami sebuah kekecewaan)


merengkuh bayangmu adalah semu
menyertai keinginanku untuk mencintaimu
rasaku terpuruk diantara kenyataan
yang dengan angkuhnya membentengi harapan
menjerat damaiku bersamamu
Lalu kesedihan menjadi nyata
saat kesempatan kita berakhir
dan kasih sayang kita mulai pupus
bukan oleh waktu,
hanya karena haru
yang semakin memuncak saat aku menyadari
kita ada dalam mimpi
dengan bunganya yang teramat indah
dan kenyataan yang menyakitkan
melekangkan jiwa dan menghayutkan perasaan
sampai pada kepastian
cinta kita bukan milik dunia
namun tersemaikan oleh kerinduan
bahwa kita akan terus menjaga
menghidupkan cerita
yang dengan gagah tercipta
diantara kebersamaan kita.

(Merkid 16 September 1997)

Kepada Tujuh


(describing the journey of love in ‘our world’)

merangkai arti dirimu
telah menyibak haruku
menyadari bahwa kita berdua
berada dikenyataan yang tidak kuinginkan
mencoba menuai rasa cinta
yang semakin mengepung perasaan
menjadikan kasih sayang kita
mimpi yang tidak berkesudahan
(aku tidak ingin terjaga)

rasanya jarak akan semakin jauh
namun aku akan terus mengenangmu
menghidupkan sekian waktu
yang kuhabiskan dengan menghirup aroma cintamu
jernih lukisan perjalanan
menapaki jejak-jejak kebersamaan
menyusuri lagu-lagu
yang kau nyanyikan sebagai bingkisan kerinduan
pada sebuah keyakinan
bahwa dunia kita, akan terbentang nyata
kita berdua, dengan limpahan kasih kita
mulai bertutur gagah
karena kita telah tiba
dipuncak kesempurnaan cinta kita

(Merak-Bakahueni 5 September 1997)